3.2.a.9. Koneksi Antar Materi - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya
1. Buatlah kesimpulan tentang apa yang
dimaksud dengan ‘Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya’ dan
bagaimana Anda bisa mengimplementasikannya di dalam kelas, sekolah, dan
masyarakat sekitar sekolah.
Menjadi seorang pemimpin harus mampu
mengidentifikasi dan mengelola sumber daya untuk menjalankan program
sekolah,dan juga harus dapat menggunakan sumber daya sekolah tersebut secara
efektif agar dapat meningkatkan kualitas belajar serta menunjang keberhasilan
tujuan pendidikan
Pemimpin
Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya adalah peran seorang calon
guru penggerak/pemimpin dalam mengelola sumberdaya yang ada di sekolah. Tugas
seorang pemimpin pembelajaran adalah merencanakan, mengorganisasikan,
menggerakkan, dan melakukan pengawasan agar tujuan organisasi sekolah dapat
tercapai.
Pengelolaan sumber daya
yang ada di sekolah dapat diimplementasikan dengan menggunakan pendekatan
Pengembangan Komunitas berbasis Aset (Asset-Based Community Development/ABCD).
Diantaranya, fokus pada aset dan kekuatan, membayangkan masa depan, berpikir
tentang kesuksesan yang telah diraih dan kekuatan untuk mencapai kesuksesan
tersebut, mengorganisasikan kompetensi dan sumber daya (aset dan kekuatan),
merancang sebuah rencana berdasarkan visi dan kekuatan, melaksanakan rencana
aksi yang sudah diprogramkan.
Kemandirian dari suatu
komunitas untuk dapat menyelesaikan tantangan yang dihadapinya dengan
bermodalkan kekuatan dan potensi yang ada di dalam diri mereka sendiri disebut
Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset.Pendekatan ini berfokus pada
Potensi Aset/sumber daya yang dimiliki oleh komunitasnya sendiri.
Pendekatan Komunitas
Berbasis Aset ini sangat cocok di terapkan di sekolah,karena pendekatan ini
lebih sederhana.Sebagai suatu komunitas, sekolah hendaknya menerapkan
pendekatan ini ,untuk fokus pada potensi atau sumber daya yang dimiliki bukan
fokus pada kekurangan atau kelemahan yang dimiliki,sehingga tujuan dan
cita-cita bersama bisa terwujud.
2. Jelaskan dan berikan contoh bagaimana
hubungannya pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses
pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas.
Sekolah merupakan sebuah
ekosistem pendidikan yang memiliki interaksi antara faktor biotik (unsur
yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak hidup). Dalam hal ini ada
beberapa faktor yang memengaruhi ekosistem sekolah diantaranya ialah Pertama,
faktor biotik meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan unsur hidup seperti
manusia. Contohnya adalah Murid, Kepala Sekolah, Guru, Tenaga
Kependidikan (seperti Tata Usaha (TU), Satpam/Penjaga sekolah). Contoh lainnya
adalah Pengawas Sekolah, orang tua dan masyarakat di sekitar sekolah. Sedangkan
yang kedua adalah Faktor Abiotik meliputi segala sesuatu yang non
hidup seperti anggaran, Sarana dan prasarana, kurikulum, peraturan dan
penegakkan disiplin.
Dari beberapa sumber daya
yang ada di sekolah tersebut tentu memiliki kontribusi dan hubungan dalam
membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas apabila sumber
daya dikelola secara tepat. Misalnya:
Modal Manusia, contoh:
Guru yang mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada
murid akan mendorong tumbuhkembang murid untuk menggali potensi dirinya
Modal Fisik, contoh:
Sarana dan prasarana yang memadai akan menunjang pembelajaran murid menjadi
lebih efektif
Modal Alam/lingkungan,
contoh: lingkungan yang asri dapat membuat murid merasa nyaman belajar di luar
kelas dan juga sekolah yang memiliki alam yang indah bisa menjadi media belajar
siswa
Modal Politik, contoh:
keterlibatan guru dalam organisasi profesi seperti Musyawarah Guru Mata
Pelajaran dapat membantu meningkatkan kompetensi guru yang berimbas pada
perubahan kualitas belajar murid
Modal Finansial, contoh:
dana BOS dapat membantu operasional sekolah
Modal Sosial, contoh:
Relasi baik dengan lembaga kursus dan lembaga lain di sekitar sekolah dapat
menjadi sumber belajar murid
Modal Agama dan Budaya,
contoh: Pembiasaan positif seperti mengaji dan mengkaji Al-Qur’an di sekolah
dapat membantu murid yang beragama Islam untuk memahami dan mendalami ajaran
agama Islam atau modal budaya, dapat membantu murid untuk mengenal identitas
budaya bangsa dan daerahnya seperti menyanyikan lagu indonesia raya setiap pagi
sebagai wujud cinta tanah air.
Untuk dapat
mengimplementasikan bagaimana pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber
daya baik dikelas,sekolah dan masyarakat sekitar adalah dengan bersinergi untuk
bersama-sama mengidentifikasi kemudian mengoptimalkan segala aset yang ada
sebagai kekuatan yang dimiliki oleh sekolah untuk dikelola dan dimanfaatkan
dalam rangka meningkatkan kualitas belajar serta menunjang keberhasilan tujuan
pendidikan.
Cara mengelolanya yaitu
dengan : Fokus pada aset dan kekuatan,Membayangkan masa depan,Berpikir tentang
kesuksesan yang telah diraih dan kekuatan untuk mencapai kesuksesan
tersebut,Mengorganisasikan kompetensi dan sumber daya (aset dan
kekuatan)Merancang sebuah rencana berdasarkan visi dan kekuatan dan Melaksanakan
rencana aksi yang sudah diprogramkan
3. Berikan beberapa contoh bagaimana
materi ini juga berhubungan dengan materi lain yang Anda dapatkan sebelumnya
selama mengikuti proses Pelatihan Guru Penggerak.
Hubungan dengan Filosofi Ki Hajar Dewantara:
Pemikiran Ki Hajar
Dewantara (KHD) mengenai pendidikan adalah upaya yang konkret untuk
memerdekakan manusia secara utuh dan penuh. Baik kemerdekaan lahiriah maupun
batiniah manusia, baik sebagai makhluk individu maupun sebagai anggota
masyarakat dan warga dunia. Oleh karena itu agar lebih maksimal calon guru
penggerak harus memiliki nilai dan peran serta daya dukung dari semua pihak
agar tujuan pendidikan yang diharapkan tersebut dapat terwujud menuju profil
pelajar pancasila.
Ki Hajar Dewantara
memandang pendidikan sebagai suatu proses menuntun segala kodrat pada
anak,hidup tumbuhnya anak itu diluar dari kecakapan atau kehendak kita sebagai
pendidik,setiap anak adalah mahluk ,manusia dan benda hidup yang hidup dan
bertumbuh menurut kodratnya sendiri. karenanya,sebagai seorang pendidik,kita
hanyalah sebagai pamong dalam pembelajaran yang bisa menjadi teladan,
pendorong, dan penyemangat bagi anak didiknya.
Seorang pemimpin harus
mampu mengelola salah satu aset yang dimiliki sekolah yaitu modal manusia baik
guru maupun murid. Seorang Pemimpin harus bisa mendorong para guru melaksanakan
pembelajaran yang berpihak kepada murid sehingga murid dapat berkembang sesuai
kodratnya.
Hubungan dengan Nilai dan
Peran Guru Penggerak:
Peran Guru penggerak
sebagai pemimpin pembelajaran harus bisa menerapkan nilai-nilai guru penggerak
dalam kesehariannya seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan
berpihak pada murid. Dengan diterapkan nilai-nilai ini maka sekolah akan dapat mewujudkan
murid yang memiliki profil pelajar Pancasila.
Hubungan dengan Visi Guru
Penggerak
Berdasarkan konsep
Inquiry Apresiatif (IA) dan Profil Pelajar Pancasila, sebagai seorang calon
guru penggerak tentu harus dapat mengidentifikasi potensi dan kekuatan yang
dimiliki setiap murid agar segera dapat diberdayakan dan dimaksimalkan yakni
diawali dengan merancang visi yang berpihak pada murid.
Berdasarkan visi
tersebut, maka calon guru penggerak dan sekolah perlu membuat suatu program
yang berdampak pada murid. Oleh karena itu, budaya positif di kelas dan sekolah
perlu diciptakan agar dapat mendukung pembentukan karakter murid yang
diharapkan. Semua komponen diharapkan dapat terlibat khususnya guru sebagai
manajer kontrol dan role model.
Seorang pemimpin haruslah
bisa menyusun Visi dan misi yang berpihak pada murid sebagai Aset manusia yang
ada disekolah. seorang pemimpin akan dapat melakukan perubahan menjadikan
sekolah berbasis sumber daya yang mampu menggerakkan seluruh warga sekolah
untuk melakukan perubahan yang akan berdampak pada peningkatan kualitas
pembelajaran
Budaya positif sekolah
yang berdampak baik pada pengembangan karakter murid perlu dipupuk melalui
keteladanan dari guru dan warga sekolah sehingga saat berhadapan dengan dilema
etika dan bujukan moral, calon guru penggerak khususnya dapat mengambil
suatu keputusan yang efektif yang akan mengantarkannya menjadi seorang
pemimpin pembelajaran yang lebih baik, berkualitas dan mandiri.
Keputusan efektif dari
seorang pemimpin pembelajaran tentu akan berimbas pada pengelolaan sumberdaya
yang ada di sekolah dan sekitarnya secara efektif pula. Dengan memanfaatkan
pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset, CGP mampu mengidentifikasi
berbagai sumber daya daerah dan strategi pemanfaatannya secara efektif sehingga
program-program yang berdampak pada murid akan dapat terealisasi sebagai upaya
peningkatan mutu pendidikan Indonesia.
Hubungan Dengan Pembelajaran Berdiferensiasi, Sosial
Emosional, dan Coaching
Pembelajaran berdiferensiasi mengelola sumber daya sesuai
minat dan bakat dari murid sehingga menghasilkan pembelajaran yang berkualitas
dan berdampak pada murid.
Pembelajaran social emosional, melihat Potensi-potensi
dan kekuatan yang dimiliki oleh siswa dapat kita kembangkan lebih jauh lagi
dengan memperhatikan sisi sosial emosional siswa.
Hubungan dengan coaching,
diperlukan dalam menggali potensi yang dimiliki oleh siswa
untuk dapat dikembangkan agar supaya siswa akan dapat berkembang dengan
maksimal.
Hubungan dengan pengambilan keputusan sebagai pemimpin
pembelajaran
Sebagai Pemimpin
Pembelajaran mampu mengambil keputusan yang memerdekakan murid seutuhnya dan
mengambil keputusan Berdasarkan nilai kebajikan universal,memperhatikan
Paradigma,Prinsip ,langkah-langkah pengambilan dan pengujian keputusan serta
Bertanggung jawab sebagai pemimpin yang bijaksana.
4. Ceritakan pula bagaimana hubungan
antara sebelum dan sesudah Anda mengikuti pelatihan terkait modul ini, serta
pemikiran apa yang sudah berubah di diri Anda setelah Anda mengikuti proses
pembelajaran dalam modul ini.
Sebelum saya mengikuti pelatihan
modul 3.2 tentang Pemimpin dalam pengelolaan sumber daya ini, saya tidak pernah
memikirkan sumber daya/aset/modal yang dimiliki sekolah karena mindset saat itu
saya hanya seorang guru namun setelah mempelajari modul ini saya merasa senang
banyak ilmu dan pengalaman yang bisa saya dapatkan baik secara mandiri maupun
diskusi sesama rekan sejawat dan tentunya bisa diterapkan untuk membuat suatu
program yang membawa dampak pada murid. Seorang pemimpin pembelajaran harus
berpikir kritis dan kreatif dalam mengelola sumber daya yang ada di sekolah
dengan begitu diharapkan membawa dampak yang signifikan terhadap transformasi
pendidikan baik dari aspek modal manusia, modal fisik, modal finansial,
politik, modal alam/lingkungan, dan modal agama serta budaya
Komentar