3.3.a.10. Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

 

PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID

PUSAKA (PUSTAKA AKTIF) SDN 30/III LEMPUR TENGAH

OLEH

RINDA SRI MUNYI, M.Pd

CGP ANGKATAN 4 KERINCI

 

A.      PERISTIWA (FACT)

1.       Latar Belakang

Pada Modul 3.3. dalam pendidikan guru penggerak ini mengupas tentang pengelolaan program sekolah yang berdampak pada murid. Ada dua hal menarik yang dijelaskan dalam modul ini, diantaranya adalah tentang MELR : Monitoring, Evaluation, Learning, Reporting (monitoring, evaluasi, pembelajaran, dan pelaporan) dan manajemen resiko. Kedua materi tersebut dapat dijadikan sebagai tools untuk mengelola suatu pogram sekolah yang berdampak pada murid.

Monitoring dan evaluasi adalah suatu aktivitas yang sangat penting untuk mendukung tercapainya suatu tujuan dari proyek atau program yang dilakukan. Kertsy Hobson, dkk (2013) dalam buku yang berjudul "A Step by Step Guide to Monitor and Evaluation", Hobson dkk menjelaskan bahwa monitoring adalah proses menghimpun informasi dan analisis internal dari sebuah proyek atau program. Evaluasi adalah sebuah penilaian retrospektif secara periodik pada satu proyek atau program yang telah selesai. Biasanya kegiatan evaluasi melibatkan penilai luar yang independen.

Evaluasi adalah penilaian program yang menyeluruh, sistematis dan berkala. Ini umumnya dilakukan setelah program selesai dilaksanakan (meskipun dalam beberapa kasus ada evaluasi jangka menengah) untuk menentukan efektivitas suatu program secara keseluruhan. Evaluasi berbeda dengan pemantauan karena berfokus pada pertanyaan yang lebih menyeluruh (misalnya, Apakah program yang dilaksanakan sesuai untuk memenuhi tujuan yang diharapkan? Apakah program telah meningkatkan kemampuan literasi murid ?

Setiap sekolah memiliki 7 modal/asset, yang berpotensi untuk dikembangkan dan dimaksimalkan pemanfaatannya, yaitu modal manusia, modal sosial, modal fisik, modal lingkungan, modal finansial, modal politik, modal agama dan budaya. Ketujuh modal asset ini dapat, dikembangkan secara optimal dalam proses pembelajaran apabila kita dapat mengelolanya dengan baik.

Berdasarkan hal ini, saya melakukan proses pemetaan aset yang dimiliki oleh SDN 30/III Lempur tengah. Pada program yang berdampak pada murid ini saya akan memanfaatkan asset fisik sekolah. Perpustakaan adalah asset fisik tempat Adanya Buku-Buku cerita ,buku cerita bergambar ,buku berhitung yang dapat dibaca oleh semua warga Sekolah disatuan Pendidikan saya. Maka berdasarkan hal ini perlu dilakukan Aksi nyata Program yang berdampak pada murid yaitu program Pustaka aktif (Pusaka) untuk menumbuhkan minat baca pada anak untuk mengembangkan minat baca anak usia dini melalui kegiatan literasi.

Rendahnya minat baca pada peserta didik SDN 30/III Lempur Tengah membawa dampak pada kegiatan pembelajaran banyak faktor yang mendorong hal ini terjadi. Budaya membaca semakin menurun oleh kehadiran Smartphone android. Siswa lebih tertarik membaca potongan – potongan tulisan dan menonton video yang ada di sosial media ini menunjukan minat baca ada namun daya baca rendah, sehingga hal ini mempengaruhi kegiatan pembelajaran. Siswa menjadi kurang aktif dan kurang percaya diri dalam memberikan pendapat karena kurangnya wawasan yang di miliki, sehingga tidak berani tampil di depan untuk memberikan pendapat.

Program literasi adalah merupakan keterampilan penting yang harus di miliki siswa. Sebagian proses pendidikan bergantung pada kemampuan dan kesadaran literasi ,kemampuan literasi meliputi seluruh keterampilan berbahasa yaitu menyimak berbicara, membaca, dan menulis sehingga dalam program literasi membaca ini sesuai dengan salah satu karakteristik dari 7 lingkungan yang menumbuh kembangkan kepemimpinan murid yaitu lingkungan yang melatih keterampilan yang di butuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan akademik dan non akademik.

Kemampuan literasi merupakan salah satu kompetensi yang wajib dimiliki siswa pada abad 21 dan nantinya akan diujikan dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) atau ANBK. Oleh karena itu pada aksi nyata kali ini CGP ingin meningkatkan minat, wawasan, dan mengubah pola pikir murid melalui program literasi  di sekolah.

 

2.       Alasan mengapa melakukan Aksi Nyata ini

Aksi nyata pengelolaan program yang berdampak pada murid di maksudkan untuk mewujudkan  kepemimpinan murid, program ini di lakukan dengan harapan siswa siswi bisa menumbuhkan sikap berani dalam dirinya, berani tampil dan mengekspresikan dirinya dan menghargai seni dan budaya nasional dan bisa mengembangkan potensi atau bakat yang di milikinya.

Aksi nyata ini di lakukan untuk mewujudkan langkah pengelolaan program yang berdampak pada murid dengan berbasis pemetaan aset sekolah menggunakan model BAGJA dan MELR Yang dilakukan guna memastikan sebuah program yang berdampak pada murid. Sehingga bisa menjadi langkah konkrit keterlibatan sebagai pemimpin dalam pengembangan sekolah.

Karena disekolah ada satu ruang yang tidak terpakai dan hanya digunakan untuk Gudang sekolah jadi saya berkolaborasi dengan warga sekolah agar merubah ruang Gudang itu menjadi perpustakaan. Bertolak dari latar belakang tersebut maka saya sebagai calon Guru penggerak dari program Pendidikan Guru Penggerak Kementerian Pendidikan, Riset dan Teknologi Berinisiatif melaksanakan Aksi Nyata yaitu Program Pustaka Aktif (Pusaka) yang bertujuan untuk meningkatkan Kemampuan Literasi Anak SDN 30/III Lempur Tengah serta bertolak juga dengan Pemanfaatan Asset yang ada disekolah yakni banyaknya Buku-Buku yang tersedia disekolah untuk dapat digunakan oleh semua warga sekolah untuk dapat meningkatkan kemampuan literasi murid.

Selain itu alasan utama dibalik program ini adalah pada terwujudnya wellbeing siswa atau student wellbeing  dan perkembangan siswa secara holistik, siswa yang bahagia. dan juga memiliki nilai – nilai pribadi yang unggul, berbudaya serta memiliki karakter profil pelajar pancasila.

Tujuan Utama melaksanakan aksi nyata ini adalah sebagai berikut :

·       Membangun kesadaran siswa atas pentingnya membaca untuk mendukung pembelajaran yang efektif

·       Menumbuhkan kemampuan berprikir kritis siswa

·       Menumbuhkan jiwa kepemimpinan siswa

·       Menjadikan kegiatan literasi sebagai budaya positif di sekolah

·       Melatih kemandirian siswa dalam memecahkan masalah 

·       Menumbuhkan budi pekerti dan kepribadian yang baik kepada siswa

 

3.      Gambaran Umum Proses Jalannya Aksi Nyata

Program Pusaka adalam bentuk program literasi adalah bentuk program dalam mewujudkan karakter profil pelajar Pancasila (berkebinekaan global, berfikir kritis, mandiri dan kreatif) dan sejalan dengan visi sekolah yaitu “beriman dan bertakwa, berilmu dan berbudaya”  serta meningkatkan minat, wawasan dan mengubah pola pikir murid dan juga  menumbuhkan budaya positif di lingkungan sekolah

Waktu Pelaksanaan Program

Setiap hari setiap kelas bergantian megunjungi pusaka saat pagi hari sebelum bel apel pagi dan pada saat jam istirahat.

 

Strategi Pelaksanaan Program

Program ini dijalankan bukan hanya oleh murid tetapi semua warga sekolah dengan peran guru sebagai posisi control dalam pelaksanaan program.

identifikasi jenis risiko Pada program ini mungkin ada saja resiko yang muncul diantaranya tidak ada dukungan dari warga sekolah dan anggaran dana untuk memfasilitasi program.

Faktor Pendukung dan Penghambat Program

Faktor Pendukung pelaksanaan program adalah kolaborasi dengan semua warga sekolah dalam mendukung keterlaksanannya program sesuai dengan tujuan.

Sedangkan Faktor Penghambat program berupa kesadaran diri dan tanggung jawab. Semua pihak sekolah berkolaborasi dengan baik dengan menjalankan peran masing-masing dalam program literasi demi tercapainya tujuan program.

Pengukuran Resiko : resiko yang dihadapi tidak terlalu besar, akan tetapi tetap harus diperhatikan dan diukur dalam pelaksanaan program sekolah.

Strategi pengendalian resiko : ada beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk menghadapi resiko yang mungkin terjadi, dengan mengkomunikasikan program dengan kepala sekolah dan rekan guru, serta orang tua, kemudian melakukan perencanaan program memperhatikan pendekatan kekuatan atau asset yang dimiliki sekolah, salah satunya dengan cara mengidentifikasi kekuatan warga sekolah dan memanfaatkan kekuatan tersebut untuk kegiatan atau program yang diadakan. Dan untuk resiko finansial, dapat mengemas program dengan memanfaatkan bahan yang ada dan memanfaatkan potensi atau kreatifitas yang dimiliki guru.

 

4.       Dampak Yang Didapatkan Setelah Program Dijalankan.

Dengan terlaksananya program ini,  maka program ini pada dasarnya di rancang untuk menjadi wadah berkreasi dan berinovasi bagi siswa siswi menumbuhkan keberanian untuk tampil  dan juga mengedukasi siswa akan penitingnya budaya literasi. Siswa-siswi perlu di perkenalkan betapa pentingnya kegiatan literasi yang dilakukan sehingga sebagai generasi muda penerus bangsa akan selalu menjunjung budaya yang mampu melestarikan budaya membaca. Di perlukan sebuah pembiasaan yang menjadi sebuah budaya. Dengan pelaksanan kegiatan  yang rutin dan berkelajutan dari program ini maka dampak pada murid dalam hal meningkatkan minat dan bakat serta jiwa kepemimpinan dan juga kepedulian akan literasi akan membuahkan hasil.

Hasil aksi nyata di SDN 30/III Lempur tengah ini menunjukan bahwa ada perkembangan dari waktu ke waktu mulai dari hanya membaca 15 menit sebelum memulai proses belajar mengajar yang di awasi oleh guru maple dan wali kelas sehingga menjadi budaya bagi murid – murid ketika jam literasi sudah di mulai maka dengan sendirinya melakukan aktivitas tersebut. Satu hal yang menjadi saya bangga sebagai guru mata pelajaran peserta didik mampu meningkatkan kemampuan pengetahuan akan kosa kata, membuat otak mereka bisa bekerja secara optimal, menambah wawasan, mempertajam diri dalam menangkap informasi dari sumber bacaan salah satu aksi nyata nya yaitu memiliki jiwa kepemimpinan karena dengan keberanian penuh mampu menciptkan seorang pemimpin yang mampu berdiri di depan dengan memaparkan Pidato dan Kultum.

Kegiatan literasi melalui program Pusaka  yang di lakukan di SDN 30/III Lempur tengah di atas menunjukan bahwa kegiatan literasi tidak semata – mata di lakukan di dalam pustaka saja tapi bisa juga di lakukan di tempat lain yaitu dikelas dengan di dampingi oleh guru mapel dan  wali kelas  diberikan kebebasan kepada peserta didik untuk memilih sesuai dengan bakat dan minat peserta didik namun pada kesempatan kali ini mereka melakukan kegiatan literasi dengan menggunakan pemanfaatan alat digital sekolah.

B.      PERASAAN (FEELING) :

Perasaan saya saat merencanakan aksi nyata ini program yang berdampak pada murid ini adalah  merasa tertantang karena program ini harus menekankan pada aspek dampak langsung pada diri siswa misalnya kepedulian aspek lain, literasi, keimanan,  kedispilinan,dan aspek lainnya yaitu kemampuan kepemimpinan bisa menjadi bekal siswa untuk kehidupan yang lebih baik sebagai individu maupun anggota masyarakat.

Perasaan saya saat menjalankan aksi nyata adalah senang karena saya mengaktifkan kembali kegiatan literasi di sekolah yang telah lama vakum. Begitu juga dengan minat, wawasan dan pola pikir murid sudah mulai berkembang.

Perasaan saya saat program ini terlaksana perasaan bahagia dan juga optimis dengan pencapaian program dengan pencapaian program yang sudah berjalan, terlaksananya program ini tidak terlepas dari kolaborasi semua pemangku kepentingan terutama siswa yang sangat antusias terlibat dalam program literasi ,guru piket  dan wali kelas yang mengkoordinir kegiatan. Saya pun bertambah antusias terlibat dalam program literasi baik dari murid dan seluruh pemangku kepentingan di sekolah. Dengan respon yang baik dari warga sekolah terutama murid membuat saya ingin terus terlibat dalam pengelolaan program ini agar lebih baik lagi ke depannya dan dengan harapan dapat terus berkelanjutan.

Dengan adanya Program (Pusaka) Pustaka Aktif ini murid merasa senang bersemangat dan antusias untuk melaksanakan kegiatan tersebut. karena dengan adanya kegiatan yang dilakukan setiap kelas berkunjung 1 kali dalam satu minggu dengan begiliran kelas, murid dikenalkan pada buku-buku cerita yang dapat mereka lihat, membaca dan mereka bisa bercerita langsung tentang buku yang mereka inginkan

Melalui gambar dapat menarik minat mereka dalam pengenalan huruf angka,Huruh hijaiya dan bentuk-bentuk yang bisa mereka ekspresikan sesuai dengan apa yang mereka lihat, dan melalui bacaan dapat memperlancar bacaan bagi yang kurang lancer membacam serta memberikan pemahaman yang lebih luas lagi bagi sudah lancer membaca.

Tidak hanya di pihak murid, Pihak sekolah pun merasa gembira dengan adanya Program Pusaka ini , disamping dapat mewujudkan program-program yang nyata juga dapat kembali mendidik murid  mencintai buku mensukseskan kegiatan Literasi.

Dengan terlaksananya program ini ,  maka program ini pada dasarnya di rancang untuk menjadi wadah berkreasi dan berinovasi bagi siswa siswi menumbuhkan keberanian untuk tampil  dan juga mengedukasi siswa akan penitingnya budaya literasi. Siswa-siswi perlu di perkenalkan betapa pentingnya kegiatan literasi yang dilakukan sehingga sebagai generasi muda penerus bangsa akan selalu menjunjung budaya yang mampu melestarikan budaya membaca. Di perlukan sebuah pembiasaan yang menjadi sebuah budaya. Dengan pelaksanan kegiatan  yang rutin dan berkelajutan dari program ini maka dampak pada murid dalam hal meningkatkan minat dan bakat serta jiwa kepemimpinan dan juga kepedulian akan literasi akan membuahkan hasil.

C.      PEMBELAJARAN (FINDING).

Pembelajaran yang saya dapatkan dari aksi nyata adalah terwujudnya kepemimpinan murid dalam literasi untuk peningkatan minat bakat serta jiwa kepemimpinan, terwujudnya  karakter siswa yang memiliki pengetahuan dari sumber – sumber informasi yang diperoleh dan menjadi siswa yang berani tampil dan mengekspresikan bakat maupun potensinya pada akhirnya besar harapan saya bahwa program ini akan bisa mewujudkan profil  pelajar pancasila.

Dari aksi nyata ini saya mendapatkan banyak pelajaran penting, yaitu bagiamana saya menyusun dan mengelola sebuah program yang berdampak pada murid dengan pemetaan aset model BAGJA. Selain itu saya menyadari pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk suksesnya program ini. Saya juga belajar bahwa peran guru tidak terbatas pada pembelajaran di dalam kelas saja namun harus peduli dan ikut terlibat dalam mengelola program yang berdampak pada murid .

Dalam aksi nyata program Pusaka ini untuk mengembangkan minat baca anak usia dini melalui gerakan literasi Pengenalan huruf,angka dan persiapan membaca awal dengan gambar sangat bermanfaat karena dengan program ini dengan sendirinya kita bisa mengindentifikasihkan kebutuhan belajar murid dan mengelolah program sekolah yang berdampak pada murid.

 

D.      PENERAPAN KE DEPAN (FUTURE).

Recana saya perbaikan ke depan yaitu  lebih mengaktifkan kembali kegiatan kokurikuler di lingkungan sekolah untuk memberikan bimbingan dan menjadi wadah pengembangan minat dan bakat anak selain itu kedepannya perlu pemberian apresiasi berupa reward kepada siswa yang memiliki prestasi akademik sebagai bentuk dukungan untuk menambah semangat anak menampilkan kreatifitas dalam melakukan literasi. Selain itu perlu peningkatan kolaborasi guru ,siswa dalam hal kegiatan literasi siswa butuh pendampingan dan bimbingan dari guru dan wali kelas pada saat melakukan kegiatan literasi agar program dapat berjalan sesuai apa yang kita inginkan.

Jika siswa memiliki keinginan dan semangat untuk melakukan kegiatan mengunjungi (Pusaka) Pustaka Aktif maka akan timbul kecintaan terhadap buku dan semangat untuk belajar dengan hal-hal yang baru dapat memacu mereka dalam meningkatkan minat baca serta bisa merangsang kreativitas mereka dan melatih kemampuan bahasa yang dimiliki murid

 

1.       REFLKESI

b.       Diperlukan berkomunikasi aktif dan berkolaborasi dengan orang tua siswa terkait program Literasi baik disekolah maupun dirumah

c.       Berkolaborasi dengan orang tua siswa untuk memantau anak-anak dalam membiasakan kegiatan Literasi di rumah.

d.       Melakukan coaching pada siswa yang kurang minat membaca

e.       Melibatkan peran aktif guru lainnya dengan ikut perpartisipasi aktif dalam program Pusaka ini

f.        Meminta peserta didik memberikan saran dan masukkan tentang program ini agar lebih baik kedepannya

 

2.       EVALUASI

a.       Melakukan coaching kepada siswa yang kurang minat baca atau literasinya dikategorikan rendah karena bermain gadget.

b.       Mendampingi murid dalam menjalankan posisi kontrol guru supaya program ini dapat berjalan dengan baik dan maksimal.

c.       Memantau terus perkembangan baca peserta didik

d.       Mengarahkan orang tua murid memantau anak-anaknya dalam membiasakan berliterasi.

e.       Melakukan Evaluasi terus menerus maju bekelanjutan ; semua warga sekolah melakukan evaluasi secara berkala dan berkelanjutan

 

            DOKUMENTASI KEGIATAN PUSAKA (PUSTAKA AKTIF)

 konsultasi dengan kepala sekolah, rekan sejawat dan orang tua





Proses pembuatan program pusaka (pustaka aktif)



Penyusunan dan pensortiran serta pengelompokan buku-buku



Pengaktifan program Pusaka (pustaka aktif)



kegiatan tambahan program Pusaka ini adalah murid bisa mandiri, bisa berdiskusi dipustaka, dan belajar berkelompok literasi





Komentar

Postingan Populer

1.1.a.4. Eksplorasi Konsep - Refleksi Diri Tentang Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

Forum Komunikasi Fasilitator dan Peserta Modul 3.2

3.2.a.5. Ruang Kolaborasi - Forum Kelompok