3.3.a.10.1. Jurnal Refleksi - Minggu 23

3.3.a.10.1. Jurnal Refleksi - Minggu 23

Oleh

RINDA SRI MUNYI

CGP angkatan 4 Kabupaten Kerinci


Model 5: Connection, Challenge, Concept, Change (4C)

Model ini dikembangkan oleh Ritchhart, Church dan Morrison (2011).

·       Connection:

Pada Minggu ke 23 ini saya masuk pada pembelajaran Modul 3.3. Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid. Menurut saya materi ini erat kaitannya dengan peran utama saya sebagai Calon Guru Penggerak, yaitu mewujudkan merdeka belajar dengan keputusan-keputusan dalam pengelolaan program sekolah yang berpihak pada murid, sehingga tercipta murid yang memiliki profil pelajar pancasila.


·       Challenge:

Sebelum saya mempelajari materi ini, dalam pengelolaan program atau kegiatan masih lemah dalam mendorong kepemimpinan murid. Suara, pilihan dan kepemilikan murid masih minim saya dorong. Sehingga kepemimpinan murid belum optimal dikembangkan.


·       Concept:

Murid harus menjadi dasar bagi semua pengambilan keputusan yang kita buat di sekolah. Dalam mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada murid, kita harus secara sadar dan terencana membangun ekosistem yang mendukung pembelajaran murid sehingga mampu memekarkan mereka sesuai dengan kodratnya. Kita harus menjadikan murid sebagai pemimpin bagi proses pembelajarannya sendiri, perlu memberikan kesempatan kepada murid untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola pembelajaran mereka sendiri, sehingga potensi kepemimpinannya dapat berkembang dengan baik.


·       Change:

Setelah saya mempelajari modul ini, murid harus menjadi dasar bagi semua pengambilan keputusan yang saya buat di sekolah. Dalam mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada murid, saya harus secara sadar dan terencana membangun ekosistem yang mendukung pembelajaran murid sehingga mampu memekarkan mereka sesuai dengan kodratnya. Dengan demikian, saat saya merancang sebuah program/kegiatan pembelajaran di sekolah, baik itu intrakurikuler, ko-kurikuler, atau ekstrakurikuler, maka murid juga seharusnya menjadi pertimbangan utama.

Saya harus memberikan kesempatan kepada murid untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola pembelajaran mereka sendiri, sehingga potensi kepemimpinannya dapat berkembang dengan baik, dengan cara mendampingi murid agar pengembangan potensi kepemimpinan mereka tetap sesuai dengan kodrat, konteks dan kebutuhannya. Serta mengurangi kontrol saya terhadap mereka.

Saat murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri, maka mereka sebenarnya memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka. Lewat suara, pilihan, dan kepemilikan inilah murid kemudian mengembangkan kapasitas dirinya menjadi seorang pemilik bagi proses belajarnya sendiri. Tugas saya sebagai guru sebenarnya hanya menyediakan lingkungan yang menumbuhkan budaya di mana murid memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan dalam apa yang mereka pikirkan, niat yang mereka tetapkan, bagaimana mereka melaksanakan niat mereka, dan bagaimana mereka merefleksikan tindakan mereka.

Komentar

Postingan Populer

1.1.a.4. Eksplorasi Konsep - Refleksi Diri Tentang Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

Forum Komunikasi Fasilitator dan Peserta Modul 3.2

3.2.a.5. Ruang Kolaborasi - Forum Kelompok