JURNAL REFLEKSI MINGGU KE-24
JURNAL REFLEKSI MINGGU KE-24
Oleh
RINDA SRI MUNYI
CGP angkatan 4 Kabupaten Kerinci
1.
Apa yang telah saya pahami tentang konsep kepemimpinan murid (student
agency?)
tentang pengelolaan program yang berdampak pada
murid, bahwa pemahaman saya mengenai kepemimpinan murid adalah bahwa
kepemimpinan murid merupakan sikap dan perilaku yang dapat kita dorong, murid
mampu mengambil kepemilikan dan tanggung jawab atas proses pembelajaran mereka
sendiri, murid memiliki suara dan pilihan atas apa yang akan mereka pelajari,
bagaimana mereka belajar dan menngelola pembelajaran mereka, murid dapat memilih
arah dan cara untuk mencapai tujuan pembelajaran yang mereka harapkan. Tugas
kita adalah mendorong mendorong murid agar tetap memiliki semangat dan motifasi
dalam pengelolaan diri agar terbentuk konsep kepemimpinan pada murid.
2. Bagaimana saya dapat mendorong dan
mempromosikan suara, pilihan, dan kepemilikan murid di kelas saya?
Untuk menumbuhkan jiwa dan perilaku kepemimpinan
pada murid dalam proses belajar, maka ada tiga aspek yang dapat dilakukan yaitu
berupa: suara murid, pilihan murid, dan kepemilikan murid yang perlu
dipertimbangkan dengan baik oleh guru. Pilihan seorang murid akan sangat
penting agar murid dapat mengambil kepemilikan atas pembelajaran mereka.
Melalui pemilihan dan kepemilikan, maka suara mereka dapat diwujudkan. Ada tiga
aspek yang mana ketiga aspek itu tidak dapat berada di lingkungan yang tidak
tersturktur. Ketiga aspek tersebut harus disematkan dalam lingkungan belajar
sehingga dapat menumbuhkembangkan elemen-elemen secara nyata dan akurat. Yang
dapat dilakukan CGP dalam mengembangkan konsep pengelolaan dalam kepemimpinan
pada murid.
Mensosialisasikan suara murid dalam proses
pembelajaran dapat dilakukan dalam banyak cara. Suara murid dapat ditumbuhkan
melalui diskusi, membuka ruang ekspresi kreatif, memberi pendapat, merelevansikan
pembelajaran secara pribadi, dan sebagainya. Berikut ini adalah beberapa contoh
mempromosikan "suara murid":
· Membangun
budaya saling mendengarkan.
·
Membangun kepercayaan diri murid bahwa setiap suara berharga dan layak
didengar.
·
Memberikan kesempatan murid untuk bertanya, memberikan pendapat, berdiskusi.
· Mendiskusikan
keyakinan kelas dan membuat kesepakatan kelas.
·
Melibatkan murid dalam memberikan umpan balik terhadap proses belajar yang
telah dilakukan.
· Melibatkan
murid dalam menyusun kriteria penilaian.
· Melibatkan
murid dalam perencanaan pembelajaran.
·
Membentuk dewan murid atau komite-komite yang anggotanya adalah murid untuk
memberikan masukan kepada sekolah tentang berbagai hal.
·
Membuat daftar rutinitas bersama murid. Mintalah masukan murid untuk
mengembangkan rutinitas seputar apa yang harus dilakukan saat tiba di kelas,
saat berganti/transisi antar pelajaran, sinyal-sinyal komunikasi yang
disepakati, rapat kelas, dsb.
·
Melakukan survei untuk mengetahui alat permainan apa yang mereka inginkan ada
di halaman sekolah.
· Memberikan
kesempatan murid menentukan menu kantin.
·
Membuat kotak saran untuk memberikan murid memberikan saran dan masukan tentang
sekolah.
· Melakukan
kegiatan pembelajaran berbasis proyek. Mengidentifikasi masalah dunia nyata
yang menarik bagi murid dan kemudian memberi kesempatan mereka untuk bekerja
sama dan bertukar pikiran tentang strategi dan solusi untuk permasalahan
tersebut.
·
Membuat blog murid dan majalah dinding untuk menyuarakan aspirasi dan
kreativitas murid.
·
Contoh lain yang saya lakukan adalah dengan memberi kesempatan murid menentukan
bacaan yang disukainya.
·
Memberikan kesempatan kepada murid untuk mengisi buku catatan sesuai dengan
minat dan bakatnya.
3. Hal konkret apa yang akan saya
lakukan, sesuai dengan konteks keadaan nyata yang dihadapi (aset-kekuatan),
untuk mewujudkan 7 karakteristik lingkungan yang menumbuhkembangkan
kepemimpinan murid di sekolah saya?
Ada beberapa hal konkret yang sudah saya lakukan di
kelas pada proses pembelajaran dalam mewujudkan 7 karakteristik lingkungan yang
dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran sehingga mampu membentuk kepemimpinan
murid yaitu dengan menciptakan lingkungan alam pada proses pemberian
pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan mengikuti materi pelajaran.
Guru dapat memberikan murid-murid 'pilihan' dalam
proses belajar mereka melalui beberapa cara yang dapat dilakukan. Seperti:
· Membuka
cakrawala murid bahwa ada berbagai pilihan atau alternatif yang dapat dijadikan
bahan pertimbangan sebelum menentukan sebuah keputusan.
· Memberikan
kesempatan bagi murid untuk memilih bagaimana mereka mendemonstrasikan
pemahamannya tentang apa yang telah mereka pelajari.
· Memberikan
kesempatan pada murid untuk memilih peran yang dapat mereka ambil dalam sebuah
kegiatan/program.
· Memberikan
murid kesempatan untuk memilih kelompok.
· Memberikan
kesempatan murid untuk mengelola pengaturan kegiatan.
· Menggunakan
musyawarah untuk mengambil keputusan, atau jika memang diperlukan melalui
voting, untuk memprioritaskan langkah tindakan atau aktivitas berikutnya.
Misalnya saat ingin belajar tentang topik tertentu, guru dapat mendiskusikan
dan membuat daftar kegiatan apa saja yang dapat mereka lakukan, kemudian
meminta murid untuk memilih mana yang ingin mereka lakukan lebih dulu.
· Mengajak
murid membuat daftar kegiatan (event), dan memberikan kesempatan untuk memilih
mana kegiatan yang ingin mereka lakukan di tahun ajaran ini.
· Memberi
kesempatan pada murid untuk menentukan sendiri bentuk penugasan yang mereka
inginkan.
· Memberikan
kesempatan pada murid untuk mempresentasikan hasil kerja/proyek sesuai dengan
gaya , minat dan bakat mereka
· Memberikan
kesempatan pada murid untuk menggali sumber-sumber belajar sesuai minat mereka.
· Memberikan
kesempatan pada murid untuk mengevaluasi pembelajarannya.
·
Memberikan kesempatan pada murid untuk menentukan rencana, jadwal atau agenda
dalam melaksanakan pembelajarannya.
Komentar